Selasa, 24 April 2012

AGROCAMP 2012 Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran


Ajang Belajar & Berlatih Bersama Petani di Negeri Agraris
Mahasiswa adalah sosok yang kental dengan nuansa kedinamisan dan sifat keilmuannya yang melihat sesuatu berdasarkan kenyataan objektif, sistematis dan rasional serta idealisme yang tinggi, kegigihan, dan positive thinking yang merupakan sifat dasar dari seorang mahasiswa yang bijak dan luhur dalam menghadapi tantangan global.
Mahasiswa tidak hanya bergengsi secara sosial psikologis dalam dunia jenjang pendidikan, tetapi juga bergengsi secara intelektual baik pikiran, akal serta tindakannya. Dalam era globalisasi ini mahasiswa tidak hanya dituntut untuk pandai dalam ilmu perkuliahan tetapi juga dalam teknik pengaplikasian ilmu di kehidupan bermasyarakat. Untuk menunjang hal tersebut maka perlu adanya kegiatan berupa pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan oleh mahasiswa fakultas pertanian yang berhubungan langsung dengan masyarakat.
Kegiatan mahasiswa merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dengan usaha pengembangan daya kreatifitas dan keilmuan yang menjadi tujuan utama dari kegiatan ini. Kegiatan ini juga merupakan usaha meningkatkan kemampuan hard skill maupun soft skill yang menunjang dengan dasar keilmuan yang sedang ditekuni. Kegiatan yang akan dilaksanakan pada dasarnya merupakan sarana pembelajaran setiap mahasiswa dalam mengaktualisasi diri dan berani bertanggung jawab akan apa yang dilakukannya.
Dengan dasar pemikiran seperti itulah, maka kami merasa perlu adanya pelatihan-pelatihan pertanian dari bidang pengendalian hama dan penyakit, budidaya pertanian, kesuburan tanah serta kewirausahaan bagi mahasiswa fakultas pertanian. Oleh karena itu, AGROCAMP 2012 (Ajang Belajar & Berlatih Bersama Petani di Negeri Agraris) ini terbentuk untuk memadukan kegiatan keprofesian yang ada di fakultas pertanian serta lebih dekat dan pertanian itu sendiri. Membentuk karakter mahasiswa fakultas pertanian yang mampu berhubungan langsung dengan masyarakat. Selain itu, agar terciptanya keakraban antar sesama mahasiswa.
Alhamdulillah kegiatan ini telah terlaksana dengan sukses pada  Hari  Sabtu dan Minggu (14 – 15 April 2012)  bertempat di  SPLPP Unpad (Sanggar Penelitian, Latihan, dan Pengembangan Pertanian) Arjasari, Banjaran, Kabupaten Bandung. Adapun Bentuk kegiatannya adalah : (1) Pelatihan - pelatihan keprofesian agroteknologi dengan mengangkat pertanian efektif dan pertanian dasar berbasiskan Teknologi Tepat Guna, (2) Kunjungan langsung ke lahan pertanian warga sekitar disertai dengan praktek, (3) Seminar dan kegiatan talk show bersama narasumber dari bidang pertanian. Mudah-mudahan dengan diadakannya kegiatan AGROCAMP 2012 ini dapat menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan produktivitas, keilmuan, dan kreatifitas mahasiswa pertanian dengan mengedepankan asas kekeluargaan dalam kehidupan bermasyarakat juga dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Photo-photo kegiatannya :)










Terima kasih atas seluruh pengeorbanan teman-teman panitia Agrocamp 2012 Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, mudah-mudahan ini menjadi bukti konkrit kita untuk memajukan Pertanian Indonesia, Pertanian Jaya! Satu Cinta untuk Indonesia.




Minggu, 22 April 2012

Penggunaan pestisida diperketat

JAKARTA - Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian Gatot Irianto mengatakan, pihaknya akan memperketat pengawasan perizinan pestisida dengan mengawasi pelaku importir pestisida. “Jadi nanti izinnya satu saja tidak boleh pecah kongsi lalu bikin nama perusahaan lagi, perusahaan yang tidak berproduksi juga tidak boleh lagi dapat izin,” kata Gatot, di Jakarta.

Menurut Gatot, pestisida yang dilarang di forum internasional juga akan diteliti lebih lanjut dengan pengecekan laboratorium. Menurut Gatot, kalau pestisida tersebut dilarang dalam forum internasional pasti ada alasannya. "Sekarang yang akan mengambil sample juga harus petugas pusat kami dan lab pemeriksaan kami yang akan menentukan supaya lebih transparan,” katanya.

Gatot menargetkan, evaluasi terhadap pestisida impor ini akan selesai akhir tahun ini. Sebab itu, pihaknya sedang menggodok revisi aturan dalam Permentan. Namun, Gatot menambahkan butuh proses karena aturan atau regulasi itu harus disosialisasikan oleh berbagai pihak.

Manager Advokasi dan Jaringan Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah mengatakan, tingginya penggunaan dan maraknya perdagangan pestisida menunjukkan lemahnya pengawasan pemerintah. Pasalnya, banyak pestisida dengan bahan aktif yang dilarang berdasar INPRES 3/86, ditemukan masih beredar di petani.
"Organokhlorin dan organofosfat yang sudah dilarang digunakan pada padi masih ditemukan di kios saprodi sehingga bisa dibeli petani dengan bebas. Peredaran pestisida di pasar banyak yang tidak memiliki izin. Dari total peredaran, sekitar 10%-12% merupakan pestisida ilegal," kataya.

Said menuturkan, penggunaan pestisida dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan. Hasil kajian Field Indonesia pada 306 petani padi di Klaten tahun 2011 lalu didapai data bahwa petani yang disurvei menggunakan pestisida rata-rata 5-7 kali per musim tanam. Suatu jumlah yang sangat tinggi di tanaman padi. Hal ini didukung oleh peredaran pestisida yang luas di negeri ini. Jumlah merek pestisida yang beredar makin banyak dari tahun ke tahun.

Saat ini berdasarkan data Komisi Pestisida di bawah Kementerian Pertanian (Kemtan) sudah terdaftar fungisida sebanyak 350 merek, herbisida sebanyak 600 merek dan insektisida sebanyak 800 merek, dengan izin tetap. Jumlah ini belum termasuk produk yang illegal.

Untuk itu, lanjut Said, pemerintah harus segera melakukan pengendalian dan pengawasan peredaran pestisida. Fungsi regulasi dan kontrol ini harus diterapkan secara ketat. Kebijakan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) perlu dilakukan kembali. Sebab lanjut Said, kebijakan PHT merupakan cara efektif mengendalikan ledakan wereng seperti yang telah dibuktikan beberapa tahun silam.

Menurut Said, kebijakan memasukan pestisida sebagai paket produksi padi (outbreak stock) di pemerintah nasional, provinsi, dan kabupaten dan pembagian gratis atau subsidi terselubung pestisida ke petani baik dari program pemerintah maupun dari perusahaan pestisida harus dihentikan.

Cara ini hanya akan melahirkan kerentanan di tanaman padi, meningkatnya serangan hama (wereng dan hama lain) dan meningkatkan ketergantungan pertanian terhadap bahan kimia beracun produksi perusahaan. Dalam jangka panjang hanya akan melahirkan ketergantungan, menjauhkan petani dari kedaulatan.

"Subsidi dan penyebaran benih padi hibrida impor secara luas perlu dilihat kembali karena tidak terbukti meningkat produksinya dan tahan serangan hama penyakit dalam kondisi umum pertanian tropis di Indonesia," ujarnya.

Selain itu, lanjut Said, sudah saatnya pemerintah mendorong penggunaan benih lokal yang tidak hanya tahan hama tetapi menguntungkan bagi petani dan masyarakat secara keseluruhan.

Seperti diketahui, perdagangan pestisida terutama insektisida di Asia Tenggara dalam lima tahun terakhir terus meningkat. Negara-negara Asia Tenggara sudah melipatgandakan impor insektisida terutama produksi dari China, termasuk Indonesia. Tahun 2009 saja, Indonesia mengimpor insektisida lebih dari US$ 90 juta. Total nilai pasar pestisida nasional sebesar Rp 6 triliun per tahun
(dat03/kontan)

Fakta di Balik Hari Bumi

Liputan6.com, Jakarta: Ada banyak perayaan untuk manusia yang tinggal di bumi ini, tapi bumi hanya memiliki satu hari bagi dirinya sendiri. Tanggal 22 April yang jatuh pada Jumat kemarin menjadi hari yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia, yaitu bumi.

Kemarin Google Doodle merayakan Hari Bumi dengan memasang gambar bertemakan lingkungan hidup di situsnya. Billion Acts of Green Campaign menjadi tema perayaan Hari Bumi tahun ini. Namun masih banyak fakta-fakta di balik kemunculan Hari Bumi ini. Berikut sebagian fakta mengenai hari yang spesial bagi "rumah" kita ini.

Tanggal 22 April

Setiap hari seharusnya menjadi Hari Bumi. Tapi mengapa Hari Bumi populer dirayakan pada 22 April? Menurut rumor yang berkembang, tanggal ini diambil karena merupakan tanggal di mana Vladimir Lenin, penemu Uni Soviet lahir. Cita-cita Lenin untuk menghapuskan properti swasta sejalan dengan pemikiran kaum enviromentalis.

Senator Nelson


Sejarah Hari Bumi berkutat di dekade 1960-an, ketika kerusakan lingkungan tampak nyata dan orang-orang mulai muak mengenai hal tersebut. Meskipun begitu isu-isu lingkungan absen dari agenda politik Amerika Serikat. Senator Gaylord Nelson dari Winsconsin-lah yang memulai perjuangan menyelamatkan bumi.

Pada 1969, Nelson mengadopsi bentuk unjuk rasa yang bertolak dari model demo-demo anti-perang Vietnam atau yang dikenal dengan sebutan "teach-ins". Nelson kemudian merekrut aktivis Denis Hayes dalam upayanya meluncurkan Hari Bumi perdana pada 22 April 1970. Unjuk rasa inilah yang pada kemudian hari dianggap sebagai cikal bakal gerakan kaum enviromentalis modern.

Berawal dari Udara Kotor

Pada Hari Bumi pertama, awalnya tuntutan warga negara AS adalah mendapatkan udara dan air yang bersih. Saat itu tingkat polusi di AS memang terbilang sangat parah. Kini tren protes global untuk menyelamatkan lingkungan telah berubah. Isu-isu lingkungan yang muncul menjadi perhatian publik kini bukan sekadar isu-isu jangka pendek, tapi lebih condong ke isu-isu jangka panjang seperti pemanasan global, lubang ozon dan kepunahan binatang-binatang dan tumbuhan langka.

Berbagai Cara Merayakan Hari Bumi

Ratusan ajang digelar tiap tahunnya untuk merayakan Hari Bumi di seluruh dunia. Di Winslow Cafe dekat Seattle, AS, Hari Bumi dirayakan dengan pertunjukan musik dan kampanye unik. Pemilik kafe memberikan sejumlah hadiah bagi pengunjung yang datang dengan sepeda.

Di Tarijia, Bolivia, pemerintah menjadwalkan penanaman sekitar 10 ribu pohon unukk menandai Hari Bumi sementara di Fiji ratusan penyelam menggelar acara menyelam massal untuk membersihkan terumbu karang dari sampah yang melekat. Bukan hanya perseorangan dan aktivis lembaga swadaya masyarakat, sejumlah perusahaan multinasional pun merayakan Hari Bumi dengan membagi-bagikan produk ramah lingkungan mereka secara gratis.

Anti-Hari Bumi

Meskipun dirayakan secara internasional, sejumlah pihak menentang perayaan Hari Bumi ini. Salah satunya adalah Ayn Rand Institute di Irvine, California. AS, di mana Keith Lockitch menjadi prominen. Kelompok neoliberal ini menentang Hari Bumi dan menganggapnya sebagai pergerakan anti-kapitalis.

"Kita seharusnya punya hari yang dinamakan `Hari Merasa Bangga Menjadi Manusia yang Tidak Merasa Bersalah Menginjak-injak Hari Bumi`," kata Lockitch.(CHR/ANS/NationalGeographic)

Tahukah Anda Ahad Ini Hari Bumi?

Liputan6.com, Jakarta: Earth Day atau Hari Bumi jatuh setiap tanggal 22 April. Perayaan ini ditujukan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat atas masalah lingkungan yang ada. Hari Bumi pertama kali dirayakan pada 22 April 1970 di Amerika Serikat. Jutaan orang, terutama siswa sekolah dan mahasiswa, berkumpul dalam sebuah acara rally yang salah satunya berisi program edukasi lingkungan.

Senator Gaylord Nelson dari Wisconsin adalah pencetus pertama Hari Bumi. Ia memiliki keyakinan bisa menyatukan kekuatan gerakan lingkungan dan meningkatkan kesadaran ekologi. "Tujuannya adalah demonstrasi nasional atas kepedulian lingkungan. Gerakan ini sedemikian besarnya sehingga bisa menggoyahkan pendirian politik," kata Nelson saat itu. 

Gerakan ini memang akhirnya membuahkan hasil dengan didirikannya Agensi Perlindungan Lingkungan (EPA). Badan ini didirikan dengan tujuan sebagai regulator dan menerapkan undang-undang polusi di AS.

Seiring berjalannya waktu, Hari Bumi makin populer di kalangan masyarakat dunia. Terbukti di perayaan ke-20 Hari Bumi pada 22 April 1990, lebih dari 200 juta orang dari 141 negara turut berpartisipasi. Masuk tahun 2000, di perayaan ke-30 Hari Bumi, peserta bertambah dari 183 negara di dunia.

"Hari Bumi secara konsisten diikuti sekitar satu miliar orang dari 192 negara tiap tahunnya," ujar Bryan Buchanan selaku juru bicara Earth Day Network, Jumat lalu.

Di Indonesia, perayaan Hari Bumi sudah dibuka dengan penyelenggaraan Indonesia Climate Change Education Forum & Expo (ICCEFE), di Balai Sidang Jakarta Convention Center, mulai 19-22 April 2012. ICCEFE yang kedua kalinya ini mengambil tema Response to Climate Change.(NatGeo/ADO)

Kamis, 19 April 2012

Peran Wanita dalam Kebangkitan Bangsa

SEBUAH hadis menyatakan, “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim). Ini menunjukkan betapa mulianya Islam dalam memandang seorang wanita yang diibaratkan sebagai perhiasan dunia paling baik. Namun, ternyata realitanya justru bertentangan dengan hal itu. Wanita saat ini telah mengalami keterpurukan. Kasus-kasus pelecehan seksual,trafficking, penyiksaan, kerap dialami oleh wanita. 

Tidak hanya itu, sistem kapitalisme dengan kondisi ekonomi yang mencekik saat ini, juga memaksa wanita untuk membanting tulang. Kondisi tersebut dimanfaatkan oleh para pengusaha dengan menyediakan lapangan pekerjaan yang sangat luas untuk wanita. Tentu, dengan syarat berpenampilan menarik. Jika tidak memenuhi syarat tersebut, maka modal tenaga dan tekad pun jadi. Alhasil, banyak wanita yang berduyun-duyun mendaftarkan diri menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW).  
Pahlawan devisa, begitulah pemerintah menyebutnya. Dengan bangga dan tanpa rasa berdosa, hampir setiap tahun pemerintah memberangkatkan ratusan bahkan ribuan wanita untuk menjadi budak di negeri orang (baca: TKW). Para wanita yang menjadi TKW tersebut tentunya bukanlah atas dasar sukarela. Namun, mereka bekerja karena himpitan ekonomi keluarga. Kondisi inilah yang akhirnya memaksa wanita untuk turut melakukan pekerjaan berat, demi mendapatkan penghasilan (uang) untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Walaupun taruhan yang harus mereka bayar tidak sedikit pula, siksaan dari majikan, pelecehan seksual, bahkan tak sedikit dari mereka yang harus kehilangan nyawa. Semua itu rela mereka lakukan demi uang.
 
Di tengah permasalahan wanita yang sedang terjadi, kaum feminis berlomba-lomba menjadi malaikat penyelamat bagi wanita. Segudang tawaran solusi pun diberikan. Salah satunya adalah ide persamaan gender yang dibungkus rapi dalam wadah bernama emansipasi. Memandang wanita sama atau bahkan lebih tinggi daripada laki-laki. Jika selama ini laki-laki yang bekerja, maka tidak menutup kemungkinan wanita juga bisa melakukannya. Wanita tidak boleh terus menerus tunduk di bawah laki-laki (suami), tetapi wanita harus bisa lebih dari laki-laki. Kaum feminis telah menghembuskan hawa persaingan di antara wanita dan laki-laki.
 
Namun, solusi ini ternyata tidak mampu menyelesaikan masalah, dan justru menimbulkan masalah baru. Ketika wanita dituntut untuk berada di luar rumah dan disibukkan dengan pekerjaan, maka tidak jarang dari kaum wanita tersebut yang akhirnya mengorbankan keluarga dan anak-anaknya. Banyak rumah tangga yang berujung pada perceraian dikarenakan wanita (istri) yang tidak mengurusi rumah tangganya dengan baik. Padahal, tugas utama wanita sebagai istri sejatinya adalah menjadi ibu sekaligus pengatur rumah tangga (ummu wa rabbatul bait). Sedangkan bekerja bagi seorang wanita bukanlah menjadi kewajiban, melainkan suatu kebolehan (mubah).
 
Islam membagi peran wanita menjadi dua, yaitu peran domestik dan publik. Dalam ranah domestik (keluarga), wanita memiliki peran sebagai ibu dan pengatur rumah tangga, pencetak generasi bangsa. Sedangkan dalam ranah publik, wanita memiliki peran sebagai anggota masyarakat, yang diharapkan mampu membangkitkan bangsa. Kedua peran ini hanya bisa terlaksana dengan sempurna, jika diikuti dengan adanya sistem negara yang mendukung.
 
Rizki Amelia Kurniadewi 
Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Brawijaya Malang
 

Mahasiswi Jangan Takut Terjun ke Politik

DEPOK - Menjelang Peringatan Hari Kartini pada 21 April mendatang, Universitas Indonesia (UI) menggelar diskusi publik bertajuk Kepemimpinan Perempuan.

Dalam diskusi yang pesertanya didominasi mahasiswi itu, Wakil Ketua MPR RI Melani Leimena Suharli mengatakan, peran perempuan dalam kehidupan tidak diragukan lagi. Para pejuang perempuan dahulu betul-betul gigih membela martabat bangsa. Namun, salah satu pejuang perempuan, yakni RA Kartini, begitu besar jasanya dalam dunia pendidikan dan kesetaraan gender.

"RA Kartini berjuang agar ada kesetaraan gender dalam pendidikan. Meski demikian, masih ada polemik mengapa hari lahir pejuang wanita lainnya tidak diperingati," kata Melani kepada wartawan di Balai Sidang UI, Kampus Depok, Rabu (18/4/2012).

Perempuan, kata dia, sesuai perkembangan zaman tak lagi hanya mengurus rumah, tetapi memperoleh hak yang sama, sejajar dengan laki-laki. Wanita juga mampu berpartisipasi dalam bidang politik.

"Wanita punya peran ganda, sebagai orangtua, ibu, dan wanita karier, tak ada lagi diskriminasi gender. Perempuan bahkan punya kesempatan yang sama dalam politik," tegasnya.

Melani pun mengajak seluruh mahasiswi untuk tidak takut terjun ke dunia politik. Hal itu bisa dimulai dengan mengenal politik dahulu di dunia kampus.

"Perempuan di dunia politik diperlukan untuk memenuhi kuota 30 persen perempuan di DPR. Sudah diberi kesempatan saja, masih sulit untuk memenuhi kuota itu," tandasnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih mengatakan, meski zaman sudah modern, tidak dapat dimungkiri bahwa budaya patriarki masih melekat, terutama di suku Jawa.

"Namun perempuan masa kini harus punya cara untuk sukses tidak hanya di rumah tangganya, tetapi juga di luar rumah. Karena kita tidak bisa mengindari kehidupan modern, maka jenis tugas dan tanggung jawab perempuan harus mampu mendobrak budaya patriarki itu," paparnya.(rfa)

Senin, 16 April 2012

Data Prodi Agroteknologi/Agroekoteknologi di Indonesia


No
NAMA PT
NAMA PRODI
JENJANG
1
Universitas Gadjah Mada
Agroteknologi (agronomi)
S-1
2
Universitas Gadjah Mada
Agroteknologi (happen)
S-1
3
Universitas Gadjah Mada
Agroteknologi (ilmu Tanah)
S-1
4
Universitas Gadjah Mada
Agroteknologi (pemuliaan)
S-1
5
Universitas Sumatera Utara
Agroteknologi
S-1
6
Universitas Hasanuddin
Agroteknologi
S-1
7
Universitas Andalas
Agroteknologi
S-1
8
Universitas Padjadjaran
Agroteknologi
S-1
9
Universitas Sriwijaya
Agroteknologi
S-1
10
Universitas Lambung Mangkurat
Agroteknologi
S-1
11
Universitas Syiah Kuala
Agroteknologi
S-1
12
Universitas Sam Ratulangi
Agroteknologi
S-1
13
Universitas Udayana
Agroteknologi
S-1
14
Universitas Nusa Cendana
Agroteknologi
S-1
15
Universitas Riau
Agroteknologi
S-1
16
Universitas Brawijaya
Agroteknologi
S-1
17
Universitas Pattimura
Agroteknologi
S-1
18
Universitas Tanjungpura
Agroteknologi
S-1
19
Universitas Jenderal Soedirman
Agroteknologi
S-1
20
Universitas Palangka Raya
Agroteknologi
S-1
21
Universitas Jember
Agroteknologi
S-1
22
Universitas Lampung
Agroteknologi
S-1
23
Universitas Sebelas Maret
Agroteknologi
S-1
24
Universitas Tadulako
Agroteknologi
S-1
25
Universitas Haluoleo
Agroteknologi
S-1
26
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Agroteknologi
S-1
27
Universitas Khairun
Agroteknologi
S-1
28
Universitas Negeri Papua
Agroteknologi
S-1
29
Universitas Malikussaleh
Agroteknologi
S-1
30
Universitas Negeri Gorontalo
Agroteknologi
S-1
31
Universitas Bangka Belitung
Agroteknologi
S-1
32
Universitas Borneo Tarakan
Agroteknologi
S-1
33
Universitas Musamus Merauke
Agroteknologi
S-1
34
Universitas Islam Sumatera Utara
Agroteknologi
S-1
35
Universitas HKBP Nommensen
Agroteknologi
S-1
36
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Agroteknologi
S-1
37
Universitas Pembangunan Panca Budi
Agroteknologi
S-1
38
Universitas Simalungun
Agroteknologi
S-1
39
Universitas Methodist Indonesia
Agroteknologi
S-1
40
Universitas Darma Agung
Agroteknologi
S-1
41
Universitas Medan Area
Agroteknologi
S-1
42
Universitas Katolik Santo Thomas
Agroteknologi
S-1
43
Universitas Amir Hamzah
Agroteknologi
S-1
44
Universitas Sisingamangaraja XII
Agroteknologi
S-1
45
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Agroteknologi
S-1
46
Universitas Graha Nusantara
Agroteknologi
S-1
47
Universitas Alwashliyah
Agroteknologi
S-1
48
Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli Utara
Agroteknologi
S-1
49
Universitas Samudra Langsa
Agroteknologi
S-1
50
Universitas Jabal Ghafur
Agroteknologi
S-1
51
Universitas Iskandar Muda
Agroteknologi
S-1
52
Universitas Abulyatama
Agroteknologi
S-1
53
Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia
Agroteknologi
S-1
54
Universitas Al-azhar
Agroteknologi
S-1
55
Universitas Islam Labuhan Batu
Agroteknologi
S-1
56
Universitas Cut Nyak Dhien
Agroteknologi
S-1
57
Universitas Al Muslim
Agroteknologi
S-1
58
Universitas Prima Indonesia
Agroteknologi
S-1
59
Universitas Teuku Umar Meulaboh
Agroteknologi
S-1
60
Universitas Gajah Putih
Agroteknologi
S-1
61
Universitas Quality
Agroteknologi
S-1
62
Universitas Gunung Leuser Aceh
Agroteknologi
S-1
63
Universitas Muhammadiyah Palembang
Agroteknologi
S-1
64
Universitas Prof Dr Hazairin SH
Agroteknologi
S-1
65
Universitas Palembang
Agroteknologi
S-1
66
Universitas IBA
Agroteknologi
S-1
67
Universitas Tridinanti
Agroteknologi
S-1
68
Universitas Tamansiswa
Agroteknologi
S-1
69
Universitas Sjakhyakirti
Agroteknologi
S-1
70
Universitas Baturaja
Agroteknologi
S-1
71
Universitas Ratu Samban
Agroteknologi
S-1
72
Universitas Megou Pak Tulang Bawang
Agroteknologi
S-1
73
Universitas Musi Rawas
Agroteknologi
S-1
74
Universitas Ibnu Chaldun
Agroteknologi
S-1
75
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Agroteknologi
S-1
76
Universitas Nasional
Agroteknologi
S-1
77
Universitas Trisakti
Agroteknologi
S-1
78
Universitas Borobudur
Agroteknologi
S-1
79
Universitas Mercu Buana
Agroteknologi
S-1
80
Universitas Respati Indonesia
Agroteknologi
S-1
81
Universitas Satyagama
Agroteknologi
S-1
82
Universitas Bakrie
Agroteknologi
S-1
83
Universitas Islam Nusantara
Agroteknologi
S-1
84
Universitas Swadaya Gunung Djati
Agroteknologi
S-1
85
Universitas Siliwangi
Agroteknologi
S-1
86
Universitas Bandung Raya
Agroteknologi
S-1
87
Universitas Singaperbangsa Karawang
Agroteknologi
S-1
88
Universitas Djuanda
Agroteknologi
S-1
89
Universitas Nusa Bangsa
Agroteknologi
S-1
90
Universitas Winaya Mukti
Agroteknologi
S-1
91
Universitas Garut
Agroteknologi
S-1
92
Universitas Suryakancana
Agroteknologi
S-1
93
Universitas Majalengka
Agroteknologi
S-1
94
Universitas Bale Bandung
Agroteknologi
S-1
95
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Agroteknologi
S-1
96
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Agroteknologi
S-1
97
Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Agroteknologi
S-1
98
Universitas PGRI Yogyakarta
Agroteknologi
S-1
99
Universitas Gunung Kidul
Agroteknologi
S-1
100
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Agroteknologi
S-1
101
Universitas Kristen Satya Wacana
Agroteknologi
S-1
102
Universitas Tidar Magelang
Agroteknologi
S-1
103
Universitas Slamet Riyadi
Agroteknologi
S-1
104
Universitas Muria Kudus
Agroteknologi
S-1
105
Universitas Tunas Pembangunan
Agroteknologi
S-1
106
Universitas Pekalongan
Agroteknologi
S-1
107
Universitas Islam Batik
Agroteknologi
S-1
108
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Agroteknologi
S-1
109
Universitas Boyolali
Agroteknologi
S-1
110
Universitas Merdeka Surabaya
Agroteknologi
S-1
111
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Agroteknologi
S-1
112
Universitas Kartini
Agroteknologi
S-1
113
Universitas Darul ulum
Agroteknologi
S-1
114
Universitas Muhammadiyah Malang
Agroteknologi
S-1
115
Universitas Islam Malang
Agroteknologi
S-1
116
Universitas Wisnuwardhana
Agroteknologi
S-1
117
Universitas Widya Gama
Agroteknologi
S-1
118
Universitas Merdeka Pasuruan
Agroteknologi
S-1
119
Universitas Muhammadiyah Jember
Agroteknologi
S-1
120
Universitas Mochammad Sroedji
Agroteknologi
S-1
121
Universitas Islam Jember
Agroteknologi
S-1
122
Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi
Agroteknologi
S-1
123
Universitas Panca Marga
Agroteknologi
S-1
124
Universitas Kadiri
Agroteknologi
S-1
125
Universitas Islam Kadiri
Agroteknologi
S-1
126
Universitas Merdeka Madiun
Agroteknologi
S-1
127
Universitas Merdeka Ponorogo
Agroteknologi
S-1
128
Universitas Soerjo
Agroteknologi
S-1
129
Universitas Sunan Bonang
Agroteknologi
S-1
130
Universitas Muhammadiyah Gresik
Agroteknologi
S-1
131
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Agroteknologi
S-1
132
Universitas Tribhuwana Tungga Dewi
Agroteknologi
S-1
133
Universitas Islam Darul ulum
Agroteknologi
S-1
134
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jatim
Agroteknologi
S-1
135
Universitas Islam Madura
Agroteknologi
S-1
136
Universitas Islam Balitar
Agroteknologi
S-1
137
Universitas Mahasaraswati Denpasar
Agroteknologi
S-1
138
Universitas Tabanan
Agroteknologi
S-1
139
Universitas Warmadewa
Agroteknologi
S-1
140
Universitas Panji Sakti Singaraja
Agroteknologi
S-1
141
Universitas 45 Mataram
Agroteknologi
S-1
142
Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
Agroteknologi
S-1
143
Universitas Samawa
Agroteknologi
S-1
144
Universitas Flores
Agroteknologi
S-1
145
Universitas PGRI Kupang
Agroteknologi
S-1
146
Universitas Timor
Agroteknologi
S-1
147
Universitas Nusa Lontar Rote
Agroteknologi
S-1
148
Universitas Nusa Nipa
Agroteknologi
S-1
149
Universitas Muslim Indonesia
Agroteknologi
S-1
150
Universitas Muslim Indonesia
Agroteknologi
S-2
151
Universitas Kristen Indonesia Paulus
Agroteknologi
S-1
152
Universitas Kristen Indonesia Tomohon
Agroteknologi
S-1
153
Universitas Dayanu Ikhsanuddin
Agroteknologi
S-1
154
Universitas Klabat
Agroteknologi
S-1
155
Universitas 45 Makassar
Agroteknologi
S-1
156
Universitas Sintuwu Maroso Poso
Agroteknologi
S-1
157
Universitas Dumoga Bone Kotamubagu
Agroteknologi
S-1
158
Universitas Alkhairaat
Agroteknologi
S-1
159
Universitas Kristen Indonesia Toraja
Agroteknologi
S-1
160
Universitas Andi Djemma Palopo
Agroteknologi
S-1
161
Universitas Muhammadiyah Pare-pare
Agroteknologi
S-1
162
Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai
Agroteknologi
S-1
163
Universitas Tompotika Luwuk Banggai
Agroteknologi
S-1
164
Universitas Islam Makassar
Agroteknologi
S-1
165
Universitas Islam Makassar
Agroteknologi
S-2
166
Universitas Ichsan Gorontalo
Agroteknologi
S-1
167
Universitas Madako Toli-toli
Agroteknologi
S-1
168
Universitas Al Asyariah Mandar
Agroteknologi
S-1
169
Universitas 19 November Kolaka
Agroteknologi
S-1
170
Universitas Cokroaminoto Palopo
Agroteknologi
S-1
171
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Agroteknologi
S-1
172
Universitas Ekasakti
Agroteknologi
S-1
173
Universitas Mahaputra Muhammad Yamin
Agroteknologi
S-1
174
Universitas Tamansiswa
Agroteknologi
S-1
175
Universitas Islam Riau
Agroteknologi
S-1
176
Universitas Lancang Kuning
Agroteknologi
S-1
177
Universitas Batanghari Jambi
Agroteknologi
S-1
178
Universitas Muara Bungo
Agroteknologi
S-1
179
Universitas Islam Indragiri
Agroteknologi
S-1
180
Universitas Pasir Pangaraian
Agroteknologi
S-1
181
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
Agroteknologi
S-1
182
Universitas Panca Bhakti
Agroteknologi
S-1
183
Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda
Agroteknologi
S-1
184
Universitas Kutai Kartanegara Tenggarong
Agroteknologi
S-1
185
Universitas Muhammadiyah Palangka Raya
Agroteknologi
S-1
186
Universitas Kapuas Sintang
Agroteknologi
S-1
187
Universitas Kaltara
Agroteknologi
S-1
188
Universitas Darussalam Ambon
Agroteknologi
S-1
189
Universitas Al Amin
Agroteknologi
S-1
190
Universitas Iqra Buru
Agroteknologi
S-1
191
Universitas Satya Wiyata Mandala
Agroteknologi
S-1
192
Universitas Halmahera
Agroteknologi
S-1
193
Universitas Ottow Geissler Jayapura
Agroteknologi/Agroekoteknologi
S-1
194
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati
Agroteknologi
S-1
195
Universitas Islam Negeri Sulthan Syarif Kasim
Agroteknologi
S-1
196
Institut Pertanian Bogor
Agroteknologi (agro & Hortikultura)
S-1
197
Institut Pertanian Bogor
Agroteknologi (arsitektur Lanskap)
S-1
198
Institut Pertanian Bogor
Agroteknologi (man Sumberdaya Lahan)
S-1
199
Institut Pertanian Bogor
Agroteknologi (pemuliaan) Po
S-1
200
Institut Pertanian Bogor
Agroteknologi (proteksi Tanaman)
S-1
201
Institut Pertanian Bogor
Agroteknologi Tanah
S-2
202
Institut Sains Dan Teknologi Nasional
Agroteknologi
S-1
203
Institut Pertanian Intan
Agroteknologi
S-1
204
Institut Pertanian Stiper
Agroteknologi
S-1
205
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Labuhan Batu
Agroteknologi
S-1
206
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Yashafa
Agroteknologi
S-1
207
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Surya Dharma
Agroteknologi
S-1
208
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana
Agroteknologi
S-1
209
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Sriwigama
Agroteknologi
S-1
210
Sekolah Tinggi Perkebunan Lampung
Agroteknologi
S-1
211
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Rejang Lebong
Agroteknologi
S-1
212
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian
Agroteknologi
S-1
213
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Wuna Raha
Agroteknologi
S-1
214
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Mujahidin Toli-toli
Agroteknologi
S-1
215
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Puangrimanggalatung
Agroteknologi
S-1
216
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Yapi Bone
Agroteknologi
S-1
217
STIP Muhammadiyah Sinjai
Agroteknologi
S-1
218
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Yapim Maros
Agroteknologi
S-1
219
STIP Graha Karya
Agroteknologi
S-1
220
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Swarna Dwipa
Agroteknologi
S-1
221
STIPER Sawahlunto Sijunjung
Agroteknologi
S-1
222
STIPER Muhammadiyah Tanah Grogot
Agroteknologi
S-1
223
Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur
Agroteknologi
S-1
224
Sekolah Tinggi Pertanian Panca Bhakti
Agroteknologi
S-1
225
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Berau
Agroteknologi
S-1
226
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai
Agroteknologi
S-1
227
STIPER Santo Thomas Aquinas Jayapura
Agroteknologi
S-1
228
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Petra Baliem Wamena
Agroteknologi
S-1
229
Sekolah Tinggi Pertanian Kewirausahaan Banau
Agroteknologi
S-1
230
Politeknik Banjarnegara
Agroteknologi
D-3
Total terdapat 230 Prodi