“Satu Cinta untuk Indonesia”
Alhamdulillah,
Pertemuan Nasional I mahasiswa Agroteknologi/Agroekoteknologi se-Indonesia
telah selesai dilaksanakan pada tanggal 2-5 April 2011 di Universitas Padjadjaran
– Bandung. Rangkaian kelengkapan Organisasi juga telah rampung dibahas dan
disepakati yang terdiri dari AD/ART, GBHK/GBHO dan juga struktur Organisasi.
Ibarat membangun sebuah rumah kita baru saja selesai membuat Pondasi, memang
sangat vital peranannya tetapi kalau hanya dengan mengandalkan pondasi niscaya
bangunan tersebut tidak akan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Begitu juga
dengan Organisasi kita ini, tanpa merampungkan bagian-bagian bangunan yang
lainnya maka kita hanya sebatas membangun pondasi tapi tidak tahu dengan fungsi
dan rencana penggunannya untuk apa.
Wadah
kita ini terbentuk bukanlah karena ide semalam lantas dengan pertemuan 3 hari
maka terbentuklah wadah mahasiswa Agroekoteknologi/Agroteknologi, bukan juga
hanya dengan persiapan 2-3 minggu kemudian terbentuk wadah, tetapi apa yang
kita hasilkan pada pertemuan Nasional kali ini adalah bagian dari perumusan
panjang oleh teman-teman mahasiswa Agroteknologi/Agroekoteknologi Indonesia.
Bermula ketika kita melaksanakan Konsolidasi Pertama di Universitas Sebelas
Maret (UNS) pada tanggal 4 Februari 2010, melaui perdebatan panjang di forum
akhirnya silaturrahmi kita pada kesempatan tersebut tidak menghasilkan apa-apa
kecuali ‘hanya’ bisa bersilaturrahmi dengan teman-teman Agroteknologi/Agroekoteknologi
se-Indonesia, padahal rencana awal dari teman-teman panitia penyelenggara kita
akan bisa mendeklarasikan Himpunan Mahasiswa Agroteknologi Indonesia, akhirnya dengan
berbagai pertimbangan dan masukan serta ide yang mengemuka di forum tercapai
kesepakatan untuk melaksanakan Konsolidasi II Mahasiswa Agroteknologi/Agroekoteknologi
Indonesia di Universitas Brawijaya – Malang.
Konsolidasi II Mahasiswa Agroteknologi/Agroekoteknologi
Indonesia di Universitas Brawijaya – Malang di laksanakan mulai tanggal 12 Juli
- 18 Juli 2010, adapun tujuan awal kita melaksanakan konsolidasi ini sesuai
dengan kesepakatan pada Konsolidasi I di UNS adalah untuk Koordinasi pembentukan Himpunan Nasional
Agroekoteknologi/ Agroteknologi Indonesia, Menjalin silaturahmi antar mahasiswa
Agroteknologi/Agroekoteknologi, Membangun pola pikir Mahasiswa
Agroteknologi/Agroekoteknologi yang Kritis, Dinamis dan Dialegtis. Dari
pertemuan ini dihasilkankan beberapa kesepakatan yang di tuangkan dalam Draft
AD/ART yang telah di sepakati, diantaranya Organisasi ini bernama Forum
Mahasiswa Agroteknologi/Agroekoteknologi Indonesia yang selanjutnya disingkat
FORMATANI, dan secara resmi di dirikannya FORMATANI adalah tanggal 18 juli 2010
di Universitas Brawijaya Malang. Dan untuk kepengurusan sementara terpilih
saudara Ilham Kurniansyah dari UNS
sebagai Koordinator Pusat yang menjadi Eksekutif sementara untuk menjalankan
Formatani sebelum dilaksanakan Pertemuan Nasional. Di dalam piagam deklarasi
ditandatangi oleh 19 Perwakilan Institusi yang menyetujui pembentukan wadah
(FORMATANI) ini. Rangkaian dari mimpi-mimpi yang kita bangun harus secara
konsisten untuk selalu di upayakan menjadi sesuatu yang dirasakan manfaatnya
bukannya hanya kita sebagai mahasiswa pertanian, tetapi juga masyarakat
Indonesia umumnya.
Kilas Balik Program Studi
Agroteknologi/Agroekoteknologi
Global
Warming adalah salah satu isu yang melanda seluruh dunia semenjak
pertengahan abad 20. Begitu juga dengan Negara kita tercinta ini, Indonesia
dituding sebagai negara ketiga terbesar di dunia sebagai pembuang gas emitter
ke atmosfer. Gas emitter ini sebagian besar berasal dari alih guna lahan hutan
dan pembukaan lahan gambut. Isu yang lainnya adalah produksi pangan Indonesia
yang semakin menurun sehingga untuk komoditas tertentu kita harus mengimpor
untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.
Dua
isu tersebut merupakan bagian dari permasalahan yang harus kita temukan solusinya, terlebih beban moril kepada kita
mahasiswa (khususnya mahasiswa Pertanian) yang mendapat julukan dari masyarakat
sebagai insan cendekia, iron stock, Agent of Change dan sederetan istilah
yang dilekatkan oleh masyarakat kepada kita, yang harapan mereka juga tentunya
kita bisa membuktikan bahwa kita bisa menjadi bagian problem solver terhadap permasalahan yang ada di Indonesia,
khususnya Pertanian. Kita di tuntut untuk berpikir lebih kreatif dan inovatif
untuk menemukan solusi masalah pertanian terbaru kita agar terbentuk Sustainable
Agriculture dan juga pembuktian
bahwa kita benar sesuai fakta adalah Negara Agraris. Kita harus
memanfaatkan segala resource (sumber daya) untuk mengatasi permasalahan
tersebut. Kesempatan untuk memberikan Solusi terhadap permasalahan Pertanian
kita ini harus benar-benar kita perhatikan sebagai Insan Cendekia. Sehingga Food
Security (ketahanan pangan) dan Food Soverignty (kedaulatan pangan)
Indonesia adalah bagian penting untuk kesejahteraan Bangsa Indonesia. Satu
permasalahan lagi yang ada di dunia pendidikan khususnya di bidang pertanian
adalah menurunnya minat masyarakat terhadap pendidikan di dunia pertanian. Hal
ini menjadi salah satu alasan dicetuskannya program studi baru di fakultas
pertanian yang akan menjawab permasalahan pertanian Indonesia dengan
menggabungkan Information Technology–Communication–Innovation and
Idea, pada dunia pertanian yang bernama “Agroekoteknologi/Agroteknologi”
sesuai dengan SK Dirjen Dikti No.
163/2007.
Permasalahan itu bukan
menjadi hambatan kita untuk maju dan sejahtera, tetapi harus kita jadikan
sebagai salah satu Challange batu
loncatan dalam mengatasi berbagai permasalahan untuk pertanian Indonesia yang
lebih baik. Salam satu Cinta yang coba kita tumbuh kembangkan dalam Formatani
secara perlahan tapi pasti harus kita berikan juga untuk Pertanian Indonesia,
untuk Pertanian yang lebih jaya, satu Cinta untuk Indonesia.
(“Jauhi orang
yang meremehkan ambisimu. Orang-orang kecil selalu melakukan itu tetapi mereka
yang benar-benar besar, membuatmu merasa kau juga bisa menjadi Besar_ Mark
Twain ”)
Hidup!
Pertanian!
FORMATANI!
Satu Cinta!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar