Mungkin sebagian besar orang Indonesia belum mengetahui perihal Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Kalau Anda tidak percaya, coba Anda tanyakan pada orang-orang di sekeliling Anda. Sebagian besar akan menjawab "TIDAK TAHU".
Hari Tanpa Tembakau Sedunia diperingati setiap tanggal 31 Mei. Berbagai wacana diusung untuk memeriahkan momen tersebut. Berbagai media massa pun mengulas tentang pro dan kontra di balik peringatan ini.
Kebiasaan merokok di Indonesia, memang sudah menjadi sesuatu yang begitu mengkhawatirkan. Bagaimana anak-anak sekolah di negeri ini, PASTI DAN PASTI ADA YANG MEROKOK. TIDAK PERCAYA? Coba Anda berkunjung ke sekolah-sekolah dan lihatlah faktanya.
Hari Tanpa Tembakau Sedunia, bisa dimaknai dari 3 sisi yakni dari sisi pemakai, dari pabrik yang memproduksi tembakau dan tentu saja dari pemerintah sendiri.
1. Sebagai Pemakai
Pemakai tembakau memang kebanyakan kaum perokok, atau orang-orang yang begitu suka merokok. Berbagai peraturan sebenarnya sudah dirancang agar tidak merokok di tempat umum, tidak boleh merokok di dekat anak-anak sekolah atau mengharamkan merokok bagi kaum pelajar. Tentu berbagai peraturan ini tidak akan berarti apa-apa, apabila kebanyakan masyarakat tidak menyadari bahaya di balik rokok ini.
2. Pabrik Tembakau
Tentu saja dari pihak pabrik seharusnya mengurangi pasokan produksi tembakau. Kalau ditutup, mungkin akan banyak memakan korban, seperti bagaimana nasib ribuan karyawan yang bekerja di sana. Namun, pengurangan produksi rokok ini mudah-mudahan sedikit bisa mengurangi dampak dari rokok ini.
3. Pemerintah
Dari sisi pemerintah, ya seharusnya jelas. Harusnya bagaimana, kalau pemerintah masih beranggapan bahwa devisa benar-benar dari rokok. Pemerintah seharusnya mulai berpikir bahwa masih banyak hal yang bisa menyumbangkan selain devisa dari rokok. Mengurangi produksi rokok dengan berbagai peraturan pemerintah, seharusnya mulai ditegaskan kembali. Sehingga, peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia bukan sekedar wacana mengambak bak asap rokok he he he...
Jadi, Selamat Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Mari maknai sebagai HARI BERHENTI MEROKOK.
Indra Hutapea
Redaktur: Miftahul Falah