Kamis, 05 April 2012

Produk Pertanian Organik Indonesia Dilirik Jerman

TEMPO.COJakarta - Menteri Pertanian Suswono mengungkapkan pemerintah Jerman membuka kesempatan bagi pengusaha Indonesia mengekspor hasil pertanian organik dengan harga lebih mahal. Jerman juga menyatakan berminat mengimpor produk pertanian tropis. 

“Jerman siap menerima produk pertanian kita seperti beras organik. Untuk produk tropis yang mereka sangat inginkan adalah buah-buahan tropis,” kata Suswono dalam konferensi pers kunjungan kerja Menteri Pertanian Suswono ke Jerman di kantor Kementerian Pertanian, Selasa, 24 Januari 2012.

Suswono memastikan pemerintah akan segera menindaklanjuti ketertarikan Jerman tersebut. Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Achmad Suryana, menuturkan masyarakat Jerman sudah beralih ke gaya hidup go-green, dengan lebih banyak mengkonsumsi produk-produk organik.

Menurut dia Jerman menawar harga produk pertanian organik Indonesia dua kali lipat dari harga pertanian non-organik. Yang diminati adalah beras organik dan buah seperti manggis. “Tapi tentu produk itu harus sesuai dengan persyaratan. Kalau diikuti tidak akan sulit,” ujarnya.

Untuk beras organik, pemerintah akan mendorong petani memproduksi dalam jumlah besar dan memetakan sentra produksinya. Saat ini daerah yang mampu memproduksi beras organik di antaranya Tasikmalaya, Cianjur, dan Ciamis.

Wakil Ketua Komisi Pertanian Dewan Perwakilan Rakyat Firman Soebagyo mengatakan petani belum bisa mengarah pada organik karena masih tergantung pada subsidi pupuk kimia yang diberikan pemerintah.

Padahal, ucap dia, pupuk organik juga dapat meningkatkan produksi, tahan hama, dan mampu memperbaiki unsur hara tanah. “Di sini lahan-lahan pertanian kadar pH hanya 2 persen, padahal untuk bisa meningkatkan produksi minimal 5 persen,” ucap nya. 

ROSALINA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar