Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, wereng sudah menyerang 9.430 hektare tanaman padi di 11 kecamatan. Serangan tersebut terbagi dalam kategori ringan dan sedang.
Areal yang terserang wereng di antaranya berada di Kecamatan Lelea, Sukagumiwang, Cikedung, Terisi, Tukdana, Kandanghaur, Sliyeg, Lohbener, dan Juntinyuat. Namun serangan paling parah terjadi di Kecamatan cikedung, Lelea, dan Sliyeg.
Seorang petani di Desa Telagasari, Kecamatan Lelea, Aan, menjelaskan akibat serangan hama wereng batang padi menjadi kering dan mati. "Gabah yang sebelumnya berisi pun menjadi gabug atau kosong," katanya.
Serangan hama wereng terjadi sejak sekitar dua minggu lalu.
Untuk menghindari kerugian lebih besar, akhirnya Aat terpaksa melakukan panen dini. "Padahal padi baru berusia 85 hari. Normalnya baru panen setelah 100 hari," kata Aan.
Akibatnya jumlah yang dipanen pun berkurang. "Biasanya satu hektar bisa 7 ton gabah, tapi sekrang hanya lima ton," katanya. Namun Aan mengaku lebih baik berkurang daripada tidak dipanen dan justru habis diserang hama wereng.
Selain menurunkan produksi gabah, serangan wereng pun membuat hasil panen dihargai murah. "Dalam kondisi bagus harga gabah kering panen dihargai hingga Rp 3.800/kg," kata Jujun, petani lainnya.
Namun karena terserang wereng, harga gabah hanya dihargai Rp 3.100/kg.
Sementara itu Kabid Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan peternakan Kabupaten Indramayu, Takmid, menjelaskan jika serangan wereng diakibatkan anomali cuaca yang terjadi saat ini.
"Saat ini kelembaban udara tinggi, inilah yang menyebabkan hama wereng berkembang biak dengan cepat," katanya.
Hasil panen petani pun bisa berkurang. Untuk mengatasi serangan hama wereng, pihaknya telah mengadakan gerakan penyemprotan di lapangan. "Sedangkan obat-obatannya diberikan gratis dari Pemprov Jabar," kata Takmid. (UL/OL-3)
Namun karena terserang wereng, harga gabah hanya dihargai Rp 3.100/kg.
Sementara itu Kabid Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan peternakan Kabupaten Indramayu, Takmid, menjelaskan jika serangan wereng diakibatkan anomali cuaca yang terjadi saat ini.
"Saat ini kelembaban udara tinggi, inilah yang menyebabkan hama wereng berkembang biak dengan cepat," katanya.
Hasil panen petani pun bisa berkurang. Untuk mengatasi serangan hama wereng, pihaknya telah mengadakan gerakan penyemprotan di lapangan. "Sedangkan obat-obatannya diberikan gratis dari Pemprov Jabar," kata Takmid. (UL/OL-3)
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/read/2012/04/02/310113/289/101/Ribuan-Hektare-Padi-Terserang-Wereng
Ayooo kawan-kawan Pertanian Indonesia, bagaimana menurutmu? apa solusinya? ditunggu yaa :)
posting terus yah.. jangan mati.. :)
BalasHapuspada saat pencopyan di bawahya ntr ada kayak kotak coba di klik trs pilih "keep text only" biar gak ada garis-garis gto,,,! itu saran saya pak.
BalasHapusheheheheh